Jumat, 14 Februari 2014

Contoh Kasus Mengenai Sex Bebas di Kalangan Remaja


Kepada Mitra Citra Remaja (MCR), Program Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Barat sudah melakukan survei dari hasil curhat kepada 245 remaja pada 2011 lalu. Dari data tersebut yang paling banyak dikonsultasikan yakni informasi seksualitas remaja.

"Kita melakukan survei merujuk hasil survei BKKBN tahun 2008 lalu. Dalam survei tersebut. Remaja Kota Bandung usia 15-24 tahun telah melakukan hubungan seksual di luar nikah," ujar Liris Kinasih Judoirahardjo, relawan MCR kepada wartawan saat Diskusi Media Peringatan Internasional Youth Day 2013 dengan tema kepemimpinan remaja Indonesia untuk perubahan di salah satu tempat makan di Jalan Burangrang, Kota Bandung, Jumat (6/9/2013).

Menurut Liris, hasil penelitian Klnik Mawar PKBI melalui data Collectioons Project Achievement (DCPA) dengan sampel 100 Wanita Penjajak Seks (WPS) yang telah dijangkau di Kota Bandung, 49% merupakan remaja. Sementara 92% dari angka tersebut adalah remaja putus sekolah.

"Data yang dihimpun dari mitra-mitra PKBI pada periode Huli 2011-Maret 2012 lalu menunjukan bahwa 30% dari 20 ribu pekerja seks berusia di bawah 24 tahun," kata dia.

Sementara, lanjut dia, angka infeksi tertinggi juga terdapat pada kelompok usia muda yakni 20-29 tahun.

"Data Ditjen PP dan PL Kemenkes RI menunjukkan hingga Desember 2011 angka infeksi di kalangan 20-29 tahun adalah sebesar 13.053 kasus," jelas dia.

Sementara seorang aktivis remaja di Kota Bandung, Ade Jasti menuturkan, maraknya kasus remaja seperti penyalahgunaan narkoba, kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual dan HIV-Aids yang diangkat media menjadi faktor penyimpangan remaja di Kota Bandung.

"Kebijakan mengenai pendidikan kesehatan reproduksi remaja ini masih menggunakan pemahaman tentang apa yang kita (orang dewasa) yakini dibutuhkan remaja. Bukan berdasarkan kebutuhan apa yang diinginkan oleh remaja," kata dia.

Sementara Internasional Youth Day memberikan kesempatan untuk mengakui potensi remaja dengan cara merencanakan hal positif. Di situ, remaja dilibatkan dalam peran pembangunan.

Hal ini tentu merupakan kesempatan yang luar biasa dan unik bagi semua stakeholders untuk secara bersama-sama menjamin jika remaja menjadi bagian pembuatan kelutusan di tingkat global, nasional dan lokal.


tanggapan saya mengenai penjualan alat kontrasepsi/ kondom secara bebas di Indonesia :


Menurut saya penjualan alat kontrasepsi/kondom secara bebas , itu sama saja kita mendukung adanya sex bebas di Indonesia .Maka dari itu harusnya penjualan alat kontasepsi/kondom tidak diperjualbelikan secara bebas karena akan berdampak remaja-remaja Indonesia akan semakin buruk .Contohnya Hari AIDS sedunia membuat negara kita seakan-akan melegalkan free sex di Indonesia dengan dibaginya Kondom secara cuma-cuma , Maksud dan tujuannya sih baik dalam pembagian kondom untuk mencegah AIDS, tapi caranya salah dan target pembagian kondom tidak sesuai dengan yang dituju . Intinya sih sebagai manusia yang beragama jangan pernah mencoba sex walaupun memakai alat kontrasepsi karena sebelum adanya Pernikahan secara sah itu sama saja perbuatan ilegal .
 
 
$(document).bind("contextmenu",function(e) { e.preventDefault(); }); Adventure Time - BMO